Pada dasarnya hati mempunyai dua makna yakni:
- Ia menunjukkan kepada sesuatu yang bersih dan mulia.
- Menunjukkan kepada sesuatu yang tidak konsisten, sering berubah-ubah.
Pandangan semacam ini diperkuat oleh sebuah fakta bahwa kehidupan
manusia sangat bergantung kepada kinerja hati dan akal secara bersamaan. Bahkan
bisa jadi segala hasrat, emosi dan perasaan juga sangat mengandalkan peran hati
dan akal. Hal ini terjadi karena manusia tidak dapat hidup secara permanen. Dan
akal yang berfikir semua bermuara pada hati.
Jadi logikanya adalah apabila seseorang ingin melakukan sesuatu,
maka ia terlebih dahulu harus memikirkan apa yang akan ia lakukan. Dan alat
yang digunakan untuk berfikir tersebut adalah hati.